Pupuk organik didefinisikan sebagai pupuk yang sebagian atau seluruhnya berasal dari dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Pupuk organik mempunyai beragam jenis dan varian. Jenis-jenis pupuk organik dibedakan dari bahan baku, metode pembuatan dan wujudnya. Dari sisi bahan baku ada yang terbuat dari kotoran hewan, hijauan atau campuran keduanya. Dari metode pembuatan ada banyak ragam seperti kompos aerob, bokashi, dan lain sebagainya. Sedangakan dar sisi wujud ada yang berwujud serbuk, cair maupun granul atau tablet.
Teknologi pupuk organik berkembang pesat dewasa ini. Perkembangan ini tak lepas dari dampak pemakaian pupuk kimia yang menimbulkan berbagai masalah, mulai dari rusaknya ekosistem, hilangnya kesuburan tanah, masalah kesehatan, sampai masalah ketergantungan petani terhadap pupuk. Oleh karena itu, pemakaian pupuk organik kembali digalakan untuk mengatasi berbagai masalah tersebut.
Panduan pemupukan ini untuk pemupukan 1 ha lahan kelapa sawit.
Cara atau metode yang digunakan adalah metode tabur/tebar. Metode tabur ini dilakukan bersamaan dengan pemupukan pupuk kimia atau NPK. Penggunaan pupuk organik Nasa, yaitu POWER NUTRITION & SUPERNASA bisa mengurangi pemakaian pupuk kimia hingga 50%. Namun apabila tidak dikurangi hasilnya akan menjadi lebih baik.
CARA PENGGUNAAN
PUPUK NASA
POWER NUTRITION 3 kg
SUPERNASA 3 kg
PUPUK KIMIA
Yang biasa dipakai
1/2 kg per pohon untuk usia di bawah 6 tahun.
1 kg per pohon untuk usia 6-15 tahun
2 Kg / pohon untuk usia di atas 15 tahun..
CARA PEMAKAIAN :
Campurkan pupuk organik 3 kg POWER NUTRITION + 3 kg SUPERNASA dengan pupuk kimia seperti biasanya. Sebagai contoh untuk tanaman kelapa sawit usia 6 -5 tahun : 1 ha ada 130 pohon. Untuk itu pupuk kimia yang perlu disediakan adalah 130 kg.
Langkah pemupukannya adalah :
- Sediakan alas untuk tempat pencampuran, misalnya terpal atau yang lainnya.
- Selanjutnya campurkan POWER NUTRITION 3 kg + SUPERNASA 3 kg dengan 130 kg pupuk kimia tersebut.
- Tambahkan 10 AERO untuk membuat pencampurannya merata dan pupuk NASA bisa lengket kepada pupuk kimianya.
- Diamkan sekitar 5 menit ditempat yang teduh.
- Setelah itu tebarkan merata kepada seluruh tanaman kelapa sawit dengan jarak sekitar 70 cm – 100 cm dari batang pokok tanaman.
Keterangan :
- Sebelum pemupukan sebaiknya dilakukan penebaran kapur dolomit sebanyak 2 kg per pokok tanaman kelapa sawit. Selanjutnya sekitar 3 – 5 hari setelah penebaran dolomit baru lakukan pemupukan seperti tata cara urutan di atas.
- Pemupukan tanaman kelapa sawit dilakukan secara rutin dengan interval setiap 4 bulan sekali untuk hasil lebih optimal.
- Upayakan untuk melakukan penyiraman di sekitar piringan tanaman kelapa sawit setelah pemupukan setidaknya 10 liter per pokok. Penyiraman tidak perlu dilakukan apabila kondisi curah hujan cukup.
- Hasil panen sangat bervariasi dan berbeda satu sama lain dikarenakan banyak faktor, seperti kondisi lahan, bibit, iklim, serangan hama dan lain sebagainya.
Pada
17.12